Jangan Lombok Ijo Gunung Kidul
Puji Tuhan semakin hari semakin bertambah visitor di blogku,
membuat saya tambah bersem
angat dalam memposting resep-resep makanan. Resep kali ini adalah “Jangan Lombok” permintaan khusus dari temanku mbak Naomi.
angat dalam memposting resep-resep makanan. Resep kali ini adalah “Jangan Lombok” permintaan khusus dari temanku mbak Naomi.
Apa itu Jangan Lombok? Kalau dibahasa Indonesiakan berarti
“Sayur Cabai”. Hihihihi, ngeri juga ya namanya. Tapi memang namanya itu, saya
mencoba-coba googling pun juga terkenalnya “Jangan Lombok.” Melihat judulnya
saja sudah dapat kita bayangkan bagaimana rasanya. Super super pedas. Tetapi jangan
khawatir buat kalian yang tidak begitu suka rasa pedas, tinggal kurangi
pemakaian cabainya saja. Jadi dalam resep saya semuanya tergantung selera
masing-masing.
Jangan Lombok Ijo
1 papan tempe ukuran besar, atau kalau mau pakai tempe
bungkusan juga boleh
100 gram cabai hijau keriting, iris serong (tergantung
selera)
Cabai rawit (tergantung selera bisa diiris serong bisa diutuhkan)
1 lonjor petai (kalau suka)
Udang kecil-kecil (kalau tidak ada bisa diganti dengan ebi)
Santan (bisaanya kalau saya menggunakan ¼ biji kelapa)
6 siung bawang merah, iris tipis
4 siung bawang putih, iris tipis
Lengkuas
Daun salam
Garam
Gula
Minyak untuk menumis
Cara Memasak:
- Iris tipis tempe, sisihkan
- Tumis bawang merah, bawang putih hingga harum. Masukkan irisan cabai hijau dan cabai rawit, lengkuas, daun salam dan ebi, petai. Tumis hingga layu.
- Tambahkan santan, garam dan sedikit gula, aduk-aduk agar santannya tidak pecah.
- Tunggu hingga masakan matang, angkat dan hidangkan dengan taburan bawang merah goreng.
Mudah bukan membuatnya? Untuk rasa yang lebih nendang lagi
gunakan cabai hijau keriting, Cabai hijau yang kecil-kecil karena rasanya lebih
pedas dan sedap dari pada cabai hijau yang besar-besar. Lebih nikmat lagi jika
dinikmati dengan menggunakan nasi tiwul dan rebusan daun papaya. Hmmm… jadi
ngiler membayangkannya. Hehehe…
Sekian dulu resep “Jangan Lombok Ijo Gunung Kidul” ala
Debora. Tunggu resepaladebora yang lainnya ya. God Bless.
No comments:
Post a Comment